Sabtu, 28 Desember 2019

Wisata Kedai Kopi Mewah Coffee di Serang Banten


Pict by Bantennews

Pict by Mewah Coffee

Hallo Warga Kota Serang dan sekitarnya,

Bagi kalian yang ingin mencoba suasana baru dan melepas penat, kali ini saya akan merekemondasikan salah satu tempat baru yang muncul di penghujung tahun 2019 ini. Berbeda dengan artikel-artikel saya sebelumnya yang mengulas objek tempat wisata alam berlatar belakang gunung dan pantai atau laut. Kali ini yang akan saya ulas ialah salah satu tempat tongkrongan asyik untuk mengisi waktu santai anda bersama dengan sahabat atau orang-orang terkasih. Tempat tersebut ialah sebuah kedai kopi bernama Mewah Coffee, yang berlokasi di wilayah Baros, Kabupaten Serang, Banten.
Berbeda dengan kafe-kafe pada umumnya, Mewah Kafe memberikan suasana berbeda, yakni  sebuah kedai kopi dengan latar belakang area persawahan dan pegunungan (Gunung Karang), sehingga memberikan kesan yang sangat baik bagi setiap pengunjungnya. Sebab selain asyik 'ngopi bareng' bersama dengan sahabat ataupun orang-orang terkasih, pengunjung akan menikmati suasana pemandangan alam terbuka yang mempesona dan menambah kenikmatan berkumpul atau 'ngopi bareng' bagi setiap pengunjung yang datang ke Mewah Coffee.

Lokasi

Terletak di Kampung Cisalam, Desa Cisalam, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang. Kedai Mewah Coffe bisa jadi rekomendasi generasi milenial yang bosan dengan suasana kedai kopi di perkotaan. Bagi anda yang berada di sekitar Kota Serang, bisa menempuh perjalanan ke arah Jl Raya Palka (Pabuaran) arah ke Ciomas, Serang, Banten. Tepat pertigaan sebelum Rumah Makan "Saung Dolet" kemudian belok kiri. Hanya  500 m-1km dari Jl Raya Palka. Lebih jelasnya untuk bisa sampai di lokasi, sudah bisa dicari vis google maps di smartphone masing-masing. Akses jalan sampai tiba di lokasi kedai kopi sangatlah bagus dan bisa dilalui baik dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat.

                                     


Tiket Masuk

Tiket masuk hanya dikenakan untuk pemesanan menu makanan/minuman saja. Harga bervariasi dan cenderung sangat ekonomis karena hanya ada dikisaran harga 15-45rb saja. Untuk tarif parkir motor sebesar 2rb rupiah dan mobil 5rb rupiah.



Fasilitas

- Mushalla
- Kamar mandi/Toilet
- Parkir Motor/Mobil


    


Demikian ulasan singkat dari saya, semoga dapat memberikan atau menambah informasi bagi para pembaca yang berniat untuk datang ke kedai kopi Mewah Coffee.

"Jika kakimu selalu bergerak maju menuju tempat baru, maka jangan biarkan tanganmu berhenti untuk selalu menuliskan cerita baru." 
-dentt

Terima kasih, salam sayang untuk kita semua ^_^

Sejuknya Wisata Kampung Domba Pandeglang Banten

Hallo sobat traveller, kembali lagi dengan artikel perjalanan saya. Kali ini saya akan mengulas salah satu objek wisata jempolan yang ada di wilayah Pandeglang, Banten.



Pict by Yayan Surohman

Lokasi
Objek wisata tersebut ialah objek wisata Kampung Domba. Kampung Domba berlokasi  di Kecamatan Karangtanjung, lengkapnya berada di Desa Juhut, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten. 

Objek wisata Kampung Domba di Karangtanjung, Pandeglang, Banten adalah tempat wisata yang ramai oleh kehadiran wisatawan baik itu pada hari biasa maupun pada hari -hari atau waktu liburan. Tempat ini sangat indah, sejuk dan sangat cocok untuk dijadikan sebagai sarana pelepas penat bagi kita yang selalu disibukkan oleh kesibukan atau pekerjan sehari-hari.

Wisata Kampung Domba memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda yang berada di sekitar Kota Pandeglang , Kota Serang dan sekitarnya jika tidak mengunjungi Wisata Kampung Domba. Tempatnya yang berada diketinggian, di bawah kaki gunung Karang yang  menjadi puncak tertinggi Provinsi Banten, menjadikan tempat ini sebagai salah satu tempat dengan suhu udara yang sejuk. Hal itulah yang menjadikan Kampung Domba sebagai tempat strategis untuk berternak domba, bertani, dan berkebun karena di dukung dengan wilayah bertopografi miring/lereng. 


Fasilitas


                                    


Tiket masuk wisata Kampung Domba ialah 3rb rupiah belum dengan parkir motor. Wisata Kampung Domba di Karangtanjung Pandeglang Banten bisa dibilang sebuah Wisata edukasi yang memiliki beberapa fasilitas dan pelayanan di antaranya sebagai berikut :

– Area Parkir kendaraan

– Mushola

– Kamar mandi / MCK

– Tempat Istirahat

– Area camping

– Sinyal HP yang bagus serta akses internet atau WIFI secara gratis untuk pengunjung

– Rumah Makan, dan masih banyak lagi


Transportasi


Bagi wisatawan asal Kota Pandeglang mungkin sudah tidak bingung lagi untuk sampai di lokasi Wisata Kampung Domba di Karangtanjung ,Pandeglang, Banten. Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri, tentu mereka bingung bagaimana untuk bisa tiba di lokasi wisata Kampung Domba. 

Tapi jangan khawatir bagi wisatawan luar kota Pandeglang karena sarana transportasi yang bisa anda pakai untuk berwisata ke Kampung Domba di Karangtanjung , Pandeglang, Banten ialah dengan memakai kendaraan pribadi seperti : mobil atau motor pribadi. Anda bisa meminta panduan arah ke Wisata Kampung Domba di Karangtanjung Pandeglang Banten di google maps yang terpasang di smartphone anda sendiri. Bagi yang akan menaiki kendaraan umum seperti bus, bisa ditempuh dengan menaiki bus dengan jurusan menuju Labuan, Banten. Bus dengan tujuan Labuan dapat dijumpai di Kota Jakarta dan Tangerang. Di Kota Jakarta bus dengan tujuan ke Labuan bisa ditemukan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Turun di Kota Pandeglang tepatnya di terminal bus kota Kecamatan Karangtanjung tepatnya sebelum Pasar Pandeglang. Setelah itu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jasa ojeg menuju Desa Juhut hingga sampai di lokasi Wisata Kampung Domba di Karangtanjung, Pandeglang, Banten.

"Jika kakimu selalu bergerak maju menuju tempat baru, maka jangan biarkan tanganmu berhenti untuk selalu menuliskan cerita baru." 
-dentt

Terima kasih, salam sayang untuk kita semua ^_^



Senin, 23 September 2019

Keindahan Pantai Bugel Cemara Pandeglang Banten

Hallo sobat traveller, artikel saya kali ini akan mengulas tentang salah satu wisata pantai terbaik di Banten. Tanpa bermaksud melebih-lebihkan, saya berani menyatakan, bahwa pantai ini merupakan salah satu spot terbaik untuk menikmati matahari terbenam yang ada di wilayah Pulau Jawa. Ya, pantai itu adalah Pantai Bugel Cemara. Pantai ini berlokasi di Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis , Kabupaten Pandeglang, Banten.


Kondisi pantai yang masih sepi dan alami ini memang belum banyak  yang mengetahui. Sehingga pantai ini sangat cocok untuk dijadikan tempat melepas penat sembari menikmati prosesi matahari terbenam, bersama dengan keluarga dan orang-orang terkasih.

Dengan biaya tiket masuk sebesar 20rb rupiah per motor dan 50rb rupiah untuk mobil. Sungguh murah bukan? itu semua tidak sebanding dengan keindahan yang akan diberikan oleh pantai Bugel Cemara itu sendiri. Saya sendiri sudah tiga kali berkunjung ke pantai ini. Tidak pernah ada rasa bosan walau sudah berkali-kali datang ke sini, namun kesan yang didapat selalu berbeda setiap saya kembali datang berkunjung.





Pandeglang sendiri mendapatkan julukan sebagai "Sunset Van Java", sehingga tidak diragukan lagi jika memang pantai-pantai di Kabupaten Pandeglang, merupakan tempat terbaik untuk melihat matahari terbenam.

Di pantai Bugel sendiri, sangatlah pas untuk wisata camping di pinggir pantai. Karena karakteristik pantai Bugel sendiri sangatlah unik dan berbeda dengan pantai-pantai di Indonesia pada umumnya, khususnya pantai-pantai di Provinsi Banten. Savana rerumputan yang terhampar luas, sangatlah memanjakkan para pengunjung yang datang berkunjung ke pantai Bugel.

Sisi Rerumputan Pantai Bugel Cemara
Foto fikriamri17

Akses jalan menuju pantai Bugel Cemara sangatlah baik. Karena sampai ke depan pintu masuk gerbang pantai, kondisi jalan sudah mulus, baik untuk kendaraan roda dua ataupun roda empat sangatlah nyaman untuk menuju ke sini. Kendala yang dihadapi hanya kondisi jalanan berdebu apabila kita datang pada saat musim kemarau tiba.

Untuk sampai di lokasi pantai Bugel Cemara kurang lebih menempuh jarak 100km jika dari Kota Serang dan 185km dari Kota Jakarta. Bagi sobat traveller yang datang dari Wilayah Kota Serang, bisa melalui jalan Pantai Anyer dan jalan Pantai Carita. Rute jalannya sama dengan lokasi Wisata Pantai Tanjung Lesung. Dari pantai Carita lurus sampai masuk ke Labuan kemudian terus mengikuti jalan menuju Panimbang sampai akhirnya sampai di Kawasan Pantai Tanjung Lesung. Dari kawasan pantai Tanjung Lesung memerlukan jarak tempuh kurang lebih 15 km lagi sampai akhirnya kita tiba di lokasi pantai Bugel Cemara. Sedangkan, yang datang dari arah Kota Jakarta dan Kota Tangerang, terlebih dahulu menuju Kota Serang kemudian meneruskan perjalanan sampai ke pantai Bugel Cemara. Jika tidak ingin repot, tinggal ikuti rute di Gmaps saja dengan keyword Pantai Bugel Cemara Banten. Lokasi sudah 100 % akurat. 

Perlu diingat, karena kondisi pantai Bugel sendiri yang masih alami dan sepi dari pengunjung, sehingga spot yang diberikan oleh pantai ini hanyalah lautan murni dan savana rerumputan dipinggir pantainya. Kita tidak akan menjumpai spot-spot atau wahana wisata tambahan lainnya seperti di pantai-pantai lainnya, seperti banana boat dan lain sebagainya. Namun ada homestay yang bisa disewa bagi kalian yang ingin menginap dengan keluarga. Untuk tarif sewanya bisa langsung ditanyakan kepada petugas yang berjaga di tampat lokasi pantai Bugel Cemara.

Sekali lagi saya terangkan, jika pantai ini hanya untuk kalian-kalian yang menyukai kesunyian dengan sunset terbaiknya. Namun, tidak menutup kemungkinan, dengan semakin berkembangnya teknologi khususnya dalam dunia sosial media (sosmed), ke depannya pantai Bugel Cemara ini akan menjadi salah satu wisata pantai terbaik yang ada di Provinsi Banten, terutama dalam hal pengelolaannya.

Spot foto sebelum Pantai Bugel Cemara

Satu hal terpenting yang saya harapkan, jikalau memang nanti pantai ini sudah menjadi wisata pantai jempolan, saya berharap tidak akan merubah kealamian dan kelestarian Pantai Bugel Cemara itu sendiri. Perlu kesadaran bagi kita semua untuk selalu menjaga kelestarian alam-alam di Indonesia, kita datang bukan hanya sekadar untuk berkunjung, semoga ada kesadaran untuk selalu menjaganya. Karena menjaga kelestarian alam, merupakan tugas kita sebagai bentuk tanggung jawab agar ke depannya nanti wisata alam itu sendiri dapat kembali dikunjungi oleh anak cucu kita.

Sekian dari saya, salam sayang untuk kalian yang membaca, selamat berkunjung dan tetap jaga kelestarian alam yang kita kunjungi. Sampai bertemu di artikel perjalanan berikutnya.

"Jika kakimu selalu bergerak maju menuju tempat baru, maka jangan biarkan tanganmu berhenti untuk selalu menuliskan cerita baru." 
-dentt
Terima kasih, salam sayang untuk kita semua ^_^

Minggu, 10 Februari 2019

Gunung Luhur Citorek Lebak Banten

Belakangan ini, pariwisata di Kabupaten Lebak, Banten, sedang ramai-ramainya. Kondisi geografis Lebak yang mayoritas terdiri dari dataran tinggi khas pegunungan, memberikan panorama keindahan tersendiri yang mungkin jarang dimiliki oleh tempat-tempat lainnya di Indonesia, khususnya Provinsi Banten. Ada banyak bukit-bukit khas pegunungan dan juga air terjun yang membentang di Kabupaten Lebak, namun masih tersembunyi. Hanya beberapa tempat yang sudah mulai ramai dari kunjungan wisatawan lokal bahkan mancanegara. Seperti salah satunya yang akan saya bahas kali ini ialah Wisata Gunung Luhur yang terletak di Kp. Ciusul, Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.


                            
             
Gunung Luhur juga masih berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), kurang lebih 9 km dari Wewengkon Adat Citorek. Untuk menuju Gunung Luhur dari arah Kota/Kabupaten Serang, Cilegon, Pandeglang, Tangerang dan DKI Jakarta, bisa diakses melalui Kota Rangkasbitung. Jika dari arah Bogor dan sekitarnya bisa melalui jalan Leuwiliang. Untuk memudahkan, tinggal ketik saja pada Gmaps dengan keyword Gunung Luhur.

Perjalanan saya kali ini, ditempuh dari Kota Serang, Banten. Rute pertama adalah Kota Rangkasbitung, yang bisa ditempuh dengan perjalanan selama 1 jam lebih perjalanan, bisa menggunakan motor atau mobil pribadi. Setelah sampai di Kota Rangkasbitung, kemudian kita menuju ke Jl. Raya Cipanas yang ada di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten. Dengan estimasi 1,5 jam perjalanan Kota Rangkasbitung-Cipanas. Rute kedua adalah Cipanas-Citorek dengan estimasi perjalanan 1,5 jam dengan medan jalan yang mulai menanjak dan lumayan ekstrim, namun dengan petunjuk jalan dan kondisi jalan yang cukup jelas dan baik.

Waktu terbaik untuk dapat mendaki ke Puncak Gunung Luhur adalah pukul 05.30-07.00 pagi. Pemandangan yang akan disuguhkan adalah proses matahari terbit (sunrise) dengan hamparan samudra awannya.


                            

Tiket masuk 30rb/per tenda sudah termasuk biaya parkir. Jika kita ingin menyewa tenda untuk camping, pihak Gunung Luhur juga telah menyiapkan tenda, dengan biaya 30rb/malam. Area camping groud berada persis di bawah Puncaknya, dengan fasilitas berupa homestay sederhana, warung, dan juga toilet. Untuk menuju ke Puncaknya dari area camping ground hanya memerlukan jarak tempuh 5 menit, dengan medan jalan yang tidak terlalu terjal.


                                 
  


      Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menuju ke Gunung Luhur ialah :


1.  Untuk menuju ke Gunung Luhur, Ds. Citorek, bisa menggunakan sepeda motor dan juga mobil pribadi sampai ke atas parkiran kendaraan. Pastikan kondisi kendaraan anda, benar-benar dalam keadaan baik dan siap untuk dipakai berkendara.
2.  Perlu driver (pengendara) yang berpengalaman untuk menuju ke kawasan Puncak Gunung Luhur, karena kondisi medan jalan yang menanjak dan masih berupa tanah berbatu (sampai terakhir saya ke sini, Februari 2019).
3. Hindari perjalanan malam hari dan ketika turun hujan dengan intensitas yang lebat.
4. Hormati kebudayaan masyarakat sekitar dan selalu taat akan peraturan yang telah ditetapkan.
5.    Selalu menjaga kelestarian dan kebersihan di sekitar Gunung Luhur.


  "Jika kakimu selalu bergerak maju menuju tempat baru, maka jangan   biarkan tanganmu berhenti untuk selalu menuliskan cerita baru." 
   -dentt

      Terima kasih, salam sayang untuk kita semua ^_^





Rabu, 30 Agustus 2017

Pendakian Gunung Ciremai Via Palutungan


Pendakian Gunung Ciremai Via Palutungan 2017

Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Gunung yang masih aktif ini memiliki ketinggian 3.078 mdpl. Secara administratif Gunung Ciremai terletak diantara tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon di sisi Utara, Kabupaten Kuningan di sisi Timur, dan Kabupaten Majalengka di sisi Barat.





Gunung Ciremai memiliki tiga jalur pendakian resmi, yakni jalur Linggarjati (Kuningan), Palutungan (Kuningan), dan Apuy (Majalengka). Jalur Linggarjati menjadi jalur terpendek untuk sampai ke puncak dengan medan jalur yang cukup terjal. Sedangkan jalur Palutungan dan Apuy merupakan jalur yang sedikit landai namun panjang.

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman mendaki Gunung Ciremai via Palutungan. Saya lebih memilih jalur Palutungan karena jalur ini tidak terlalu terjal dan merupakan satu-satunya jalur yang terdapat sumber air di jalur pendakiannya. Selain itu, jalur Palutungan merupakan jalur yang paling mudah diakses bagi kita yang berada di luar Jawa Barat.

Akses transportasi menuju Gunung Ciremai via Palutungan :

·         Dari arah Banten, Jakarta ataupun luar Jawa Barat bisa menggunakan transportasi baik itu kereta api ataupun bus ke arah Cirebon. Dilanjutkan menggunakan angkutan umum menuju Kuningan dan turun di SPBU/taman Cirendang, Kuningan.

Jangan lupa mampir dulu ke warung mie ayam Cirendang yang satu ini. Ramah untuk para pendaki yang datang hhee.


·         Jika naik bus bisa langsung menaiki bus yang jurusan ke Kuningan. Turun di SPBU/taman Cirendang. Dari SPBU Cirendang lanjut naik angkutan umum (biasanya memang sudah ada yang ngetem untuk mengangkut para pendaki) menuju basecamp Palutungan dengan perjalanan kurang lebih 20 menit.
·         Untuk perjalanan pulang transportasinya sama dengan perjalanan berangkat.


Basecamp Palutungan


Lama Pendakian :


  • Basecamp Palutungan (1.100 mdpl) – Pos 1 Cigowong (1.450 mdpl) – 2 jam

Di basecamp kita bisa istirahat ataupun makan terlebih dahulu sebelum memulai pendakian. Mengurus perijinan/simaksi dengan biaya 50rb sudah termasuk tiket pendakian, asuransi, sertifikat dan servis makan setelah pendakian. Khusus sertifikat hanya diberikan di saat bulan Agustus dan libur tahun baru saja. basecamp menuju pos 1 merupakan jalur dengan jarak tempuh terpanjang. Butuh waktu hingga 2 jam perjalanan untuk bisa sampai di pos 1 Cigowong, namun trek masih landai dengan vegetasi hutan masih sedikit terbuka. Di pos 1 Cigowong terdapat sumber air. Di pos ini kita bisa mengisi perbekalan air minum.




  •  Pos 1- Pos 2 Kuta (1.575 mdpl) – 30 menit
Perjalanan menuju pos 2 mulai sedikit menanjak dengan vegetasi hutan yang semakin rapat.

  • Pos 2 – Pos 3 Pangguyangan Badak (1.800 mdpl) – 45 menit
Trek lumayan landai dengan sedikit memutar melewati rerimbunan pohon.


  • Pos 3 – Pos 4 Arban (2.050 mdpl) – 1 jam
Perjalanan menuju pos 4 semakin melelahkan dengan trek didominasi jalur menanjak.


  • Pos 4 – Pos 5 Tanjakan Asoy (2.200 mdpl) – 30 menit
Trek semakin ekstrim karena semakin menanjak, sesuai dengan namanya “tanjakan asoy” hhee.


  • Pos 5 – Pos 6 Pasanggrahan (2.450 mdpl) – 1 jam
Dengan trek masih sama dengan trek menuju pos 5. Terdapat dua area camp di pos Pasanggrahan, pos Pasanggrahan 1 area yang paling luas bisa menampung lebih dari 15 tenda. Naik ke atas 15 menit akan sampai di area Pasanggrahan 2 yang sedikit lebih sempit ketimbang area Pasanggrahan 1.


  • Pos 6 – Pos 7 Sanghyang Ropoh (2.850 mdpl) – 1 jam
Menuju pos 7 Sanghyang Ropoh jalur akan didominasi dengan trek menanjak dan mulai melewati medan berbatu bekas lava Gunung Ciremai. Di tengah perjalanan menuju pos 7, kita akan melewati pertigaan Simpang Apuy yang merupakan pertemuan antara jalur Palutungan dengan jalur Apuy.


  • Pos 7 – Pos 8 Goa Walet (2.950 mdpl) – 30 menit
Trek mulai terbuka dengan didominasi oleh vegetasi pohon Cantigi dan Edelweis. Pos Goa Walet merupakan area datar dan terdapat sebuah gua. Sejak tahun 2017 pihak pengelola Gunung Ciremai melarang pendaki untuk tidak mendirikan tenda di pos ini. Karena area Goa Walet merupakan area konservasi dan dikhawatirkan akan rusak apabila pendaki mendirikan tenda di area ini.


  •  Pos 8 – Puncak (3.078 mdpl) – 45 menit
Menuju puncak trek semakin terjal dengan medan berbatu. Perlu kehati-hatian ekstra untuk menuju puncak. Perjalanan menuju puncak dengan medan curam berbatu dan terbuka, akan sedikit menantang dengan tambahan berupa tiupan angin. Puncak Ciremai sangat sempit dan berbatasan langsung dengan bibir kawah sehingga sangat berbahaya. Jika cuaca sedang cerah dari puncak Ciremai kita bisa melihat Kota Cirebon, Kuningan, Majalengka dan Laut Jawa. Dikejauhan kita juga bisa melihat gagahnya Gunung Slamet di sisi Timur, si kembar Sindoro-Sumbing, Gunung Cikuray yang mengerucut tajam dan juga Gunung Papandayan.


Waktu Pendakian :

1.      Basecamp – Pos 1 Cigowong (2 jam)
2.      Pos 1 – Pos 2 Kuta (30 menit)
3.      Pos 2 – Pos 3 Pangguyangan Badak (45 menit)
4.      Pos 3 – Pos 4 Arban ( 1 jam)
5.      Pos 4 – Pos 5 Tanjakan Asoy (30 menit)
6.      Pos 5 – Pos 6 Pasanggrahan (1 jam)
7.      Pos 6 – Pos 7 Sanghyang Ropoh (1 jam)
8.      Pos 7 – Pos 8 Goa Walet (30 menit)
9.      Pos 8 – Puncak (45 menit)

   Total pendakian 8 jam, perjalanan turun bisa 30-40% lebih cepat.

Pictures :

Simpang Palutungan-Apuy


Sun rise Puncak Ciremai




Bersama teman-teman dari Indramayu


Bersama kawan sejahwat.





Stop vandalisme, jangan memetik bunga Edelweis, hati-hati jika ingin membuat api unggun pastikan apinya mati saat sudah selesai dan bawa turun kembali sampahmu!!!




Pendakian Gunung Sumbing Via Banaran



Pendakian Gunung Sumbing Via Banaran 2017

Gunung Sumbing merupakan gunung aktif tertinggi ketiga di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet dan menjadi gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah Setelah Gunung Slamet. Gunung yang memiliki ketinggian 3.371 mdpl ini berada di wilayah administratif antara Kabupaten Wonosobo, Temanggung, dan Kabupaten Magelang. Gunung Sumbing memiliki beberapa jalur pendakian. Diantaranya, melalui jalur Garung, Bowongso, Sipetung, Kaliangkrik dan Banaran. Gunung Sumbing berhadapan langsung dengan Gunung Sindoro, sama seperti Gunung Merbabu dengan Gunung Merapi.




Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman pribadi saya dalam mendaki Gunung Sumbing via Banaran, Temanggung, Jawa Tengah. Jalur Banaran merupakan jalur terbaru di Gunung Sumbing yang baru dibuka resmi pada tahun 2016. Bagi  kalian yang berasal dari luar wilayah Jawa Tengah, untuk bisa mencapai basecamp Sumbing East Route, Banaran bisa melalui Wonosobo, Semarang, ataupun Magelang
.
Perjalanan dilanjutkan menuju Temanggung. Setibanya di Terminal Temanggung bisa menggunakan jasa ojeg basecamp Sumbing East Route untuk bisa sampai ke basecamp. Bisa menghubungi langsung pihak basecamp ke no 081226469505 atau bisa ikuti akun Instagram @sumbingeastroute . Biaya simaksi hanya 10rb rupiah, itupun kalian sudah disuguhkan dengan minuman  teh hangat. Cukup berbeda dengan basecamp-basecamp lain dalam hal menjamu atau melayani pendaki yang datang. Lumayan untuk menghangatkan perut sebelum memulai pendakian hhee.


Basecamp Sumbing East Route


Lama Pendakian/Perjalanan :

  •   Basecamp – Pos 0 (Jarak tempuh 2 km)


1,5 jam jalan kaki/15 menit menggunakan ojeg. Melewati desa Banaran dengan jalan full menanjak.
  • Pos 0 – Pos 1 (Jarak tempuh 1.5 km)


1-1,5 jam perjalanan, melewati ladang perkebunan warga setempat dan mulai masuk ke kawasan dengan vegetasi hutan. Juga melewati eskalator Gunung Sumbing via Banaran yang aduhai hhee.

  • Pos 1 – Pos 2 (Jarak tempuh 687 m)


1 jam perjalanan, masih didominasi dengan trek eskalator menanjak menyusuri rerimbunan hutan Gunung Sumbing.

  • Pos 2 – Pos 3 (Jarak tempuh 592 m)


1 jam perjalanan, trek semakin menanjak.

  •  Pos 3 – Pos 4 Watu Ondho (Jarak tempuh 627 m)


1 jam perjalanan, trek mulai sedikit terbuka dengan pemandangan Gunung Merbabu dan Merapi di kejauhan. Di pos 3 bisa memuat 3-4 tenda untuk camp sedangkan pos 4 lebih luas lagi. Bisa menampung 10-15 tenda. Area camp paling aman adalah di pos 3 atau pos 4, karena masih banyak pepohonan untuk melindungi tenda pendaki dari terjangan angin ataupun badai. Terdapat mata air di atas pos 4, namun perlu kehati-hatian ekstra untuk menuju kesana. Karena trek melipir dan curam.

  • Pos 4 – Segara Banjaran (Jarak tempuh 2,1 km)


1,5-2 jam perjalanan,  perjalanan menuju surga. Mengapa saya bilang begitu? Walau terdengar berlebihan, tapi itulah yang saya rasakan dalam perjalanan dari pos 4 menuju Segara Banjaran. Kalian harus coba sendiri, karena saya tak bisa mengungkapkan hhee.

  • Segara Banjaran – Puncak Rajawali


1 jam perjalanan, Segara Banjaran merupakan surga tersembunyinya Gunung Sumbing. Sabana hijau nan luas dikelilingi oleh ilalang, bunga Edelweis dan bebatuan-bebatuan besar Gunung Sumbing. Hal itu karena Segara Banjaran berada dekat dengan kawah Gunung Sumbing yang masih sibuk mengeluarkan aktivitas Vulkaniknya. Melewati persimpangan menuju Puncak Sejati dan Puncak Rajawali, juga terlihat Puncak Buntu-nya jalur Garung. Juga terdapat makam leluhur warga setempat, tepat di sebelah kawah Gunung Sumbing. Di ujung sabana bisa terlihat pula dataran luas yang apabila musim hujan terlihat seperti danau di atas kawah Gunung Sumbing, ya Segara/Segoro Wedi.
Untuk mencapai Puncak Rajawali kita ambil kearah kiri melewati tebing-tebing besar dan curam. Hati-hati dalam perjalanan menuju Puncak Rajawali.

  • Puncak Rajawali 3.371 mdpl


Info dari pihak basecamp bahwa Puncak Rajawali merupakan puncak tertinggi Gunung Sumbing, karena ada beberapa puncak lainnya seperti Puncak Sejati dan Puncak Buntu. Dari atas Puncak Rajawali kita bisa melihat panorama Gunung Sindoro, Merbabu, Merapi, dan Lawu. Kabupaten Temanggung dan Magelang juga sangat jelas terlihat dari atas puncak.

1.       Basecamp-Pos 0 (15 menit ojeg/1,5 jam jalan kaki)
2.       Pos 0 – Pos 1 (1-1,5 jam)
3.       Pos 1 – Pos 2 (1 jam)
4.       Pos 2 – Pos 3 (1 jam)
5.       Pos 3 – Pos 4 (1 jam)
6.       Pos 4- Segara Banjaran (1,5-2 jam)
7.       Segara Banjaran – Puncak Rajawali  (1 jam)

Picture :
Gerbang menuju pos 1
View Merbabu, Merapi, Andong, Telemoyo dan lautan awan dari pos 4

Pos 4 Watu Ondho

Menuju Segara Banjaran

Segara Banjaran

Makam leluhur di sebelah kawah G.Sumbing

Puncak Rajawali




Stop vandalisme dan memetik bunga Edelweis, hati-hati dengan api dan bawa turun sampahmu!!